1. Wireless WAN
Wireless wide area network (wireless WAN) menjangkau area yang jauh lebih
luas dibandingkan wireless LAN. Jangkauan umumnya mencangkup nasional dengan
infrastruktur jaringan wireless disediakan oleh wireless service carrier untuk
biaya pemakaian bulanan, mirip dengan langgana ponsel.
Jika wireless LAN digunakan supaya user jaringan bisa bergerak dalam area
yang kecil, maka wireless WAN digunakan untuk menyediakan koneksi internet
bergerak dengan area jangkauan yang lebih luas untuk pelaku perjalanan bisnis
atau teknisi lapangan. Wireless WAN memungkinkan user untuk mengakses internet,
e-mail dan aplikasi serta informasi perusahaan meskipun mereka jauh dari
kantor.
Wireless WAN menggunakan jaringan seluler untuk transmisi data dan contoh
sistem seluler yang digunakan adalah CDMA, GSM, EDGE, 3G, dan HSPDA. Komputer
portabel dengan modem wireless WAN terhubung ke base-station pada jaringan
wireless pada gelombanag radio. Tower radio kemudian membawa sinyal ke mobile
switching center, dimana data dilewatkan ke jaringan yang sesuai. Koneksi
internet dilakukan dengan menggunakan koneksi-koneksi wireless service
provider.
Wireless WAN menggunakan jaringan seluler eksisting sehingga bisa melakukan panggilan suara melalui wireless WAN. Baik telepon seluler dan kartu wireless WAN bisa melakukan panggilan suara dan juga melewatkan data pada jaringan wireless WAN.
Wireless WAN menggunakan jaringan seluler eksisting sehingga bisa melakukan panggilan suara melalui wireless WAN. Baik telepon seluler dan kartu wireless WAN bisa melakukan panggilan suara dan juga melewatkan data pada jaringan wireless WAN.
Wireless WAN menjangkau area yang jauh lebih “luas”, pada tempat dimana
provider jaringan seluler mempunyai wireless. Biasanya dalam skala regional,
nasional atau bahkan global. Dengan menggunakan wireless WAN, user bisa
mengakses data kemanapun mereka pergi dan ini salah satu keuntungan terbesar
Wide Area Network.
2. Cara Kerja
Jaringan wireless beroperasi dalam sebuah jaringan yang membagi kota atau
wilayah kedalam sel-sel yang lebih kecil. Satu sel mencakup beberapa blok kota
atau sampai 250 mil persegi. Setiap sel menggunakan sekumpulan frekuensi radio
atau saluran-saluran untuk memberikan layanan di area spesifik. Kekuatan radio
ini harus dikontrol untuk membatasi jangkauan sinyal geografis. Oleh Karena
itu, frekuensi yang sama dapat digunakan kembali di sel terdekat. Maka banyak
orang dapat melakukan percakapan secara simultan dalam sel yang berbeda di
seluruh kota atau wilayah, meskipun mereka berada dalam satu saluran.
Dalam setiap sel, terdapat stasiun dasar yang berisi antenna wireless dan
perlengkapan radio lain. Antenna wireless dalam setiap sel akan menghbungkan
penelpon ke jaringan telepon local, internet, ataupun jaringan wireless lain.
Antenna wireless mentransimiskan sinyal. Ketika telepon genggam dinyalakan,
telpon akan mencari sinyal untuk mengkonfirmasi bahwa layanan telah tersedia.
Kemudian telepon akan mentransmisikan nomor identifikasi tertentu, sehingga
jaringan dapat melakukan verifikasi informasi konsumen- seperti penyedia
layanan wireless, dan nomor telepon.
3. Sejarah
- Generasi 0
Sejarah penemuan telepon seluler tidak lepas dari
perkembangan radio. Awal penemuan telepon seluler dimulai pada tahun 1921
ketika Departemen Kepolisian Detroit Michigan mencoba menggunakan telepon mobil
satu arah. Kemudian, pada tahun 1928 Kepolisian Detroit mulai menggunakan radio
komunikasi satu arah regular pada semua mobil patroli dengan frekuensi 2 MHz.
pada perkembangan selanjutnya, radio komunikasi berkembang menjadi dua arah
dengan ‘’frequency modulated ‘’(FM). Sistem telepon seluler 0-G masih
menggunakan sebuah system radio VHF untuk menghubungkan telepon secara langsung
pada PSTN landline. Generasi 0 diakhiri dengan penemuan konsep modern oleh
insinyur-insinyur dari Bell Labs pada tahun 1947. Mereka menemukan konsep
penggunaan telepon hexagonal sebagai dasar telepon seluler. Namun, konsep ini
baru dikembangkan pada 1960-an.
- Generasi I
Teknologi yang digunakan 1-G masih bersifat analog dan
dikenal dengan istilah AMPS. Karena bersifat analog, maka sistem yang digunakan
masih bersifat regional. Salah satu kekurangan generasi 1-G adalah karena
ukurannya yang terlalu besar untuk dipegang oleh tangan. Ukuran yang besar ini
dikarenakan keperluan tenaga dan performa baterai yang kurang baik. Selain itu
generasi 1-G masih memiliki masalah dengan mobilitas pengguna. Pada saat
melakukan panggilan, mobilitas pengguna terbatas pada jangkauan area telpon
seluler.
- Generasi II
Generasi kedua atau 2-G muncul pada sekitar tahun
1990-an. 2G di Amerika sudah menggunakan teknologi CDMA, sedangkan di Eropa
menggunakan teknologi GSM. Pada generasi 2G sinyal analog sudah diganti dengan
sinyal digital. Penggunaan sinyal digital memperlengkapi telepon seluler dengan
pesan suara, panggilan tunggu, dan SMS. Telepon seluler pada generasi ini juga
memiliki ukuran yang lebih kecil dan lebih ringan.
- Generasi III
3G (dibaca: triji) adalah singkatan dari istilah dalam
bahasa Inggris: third-generation technology. Istilah ini umumnya digunakan
mengacu kepada perkembangan teknologi telepon nirkabel (wireless).
Ada pun perkembangan teknologi nirkabel dapat
dirangkum sebagai berikut:
1.
Generasi pertama:
analog, kecepatan rendah (low-speed), cukup untuk suara, Contoh: NMT (Nordic
Mobile Telephone) dan AMPS (Analog Mobile Phone System)
2.
Generasi kedua: digital, kecepatan rendah
– menengah, Contoh: GSM dan CDMA2000 1xRTT
3.
Generasi ketiga: digital, kecepatan tinggi
(high-speed), untuk pita lebar (broadband), Contoh: W-CDMA (atau dikenal juga
dengan UMTS) dan CDMA2000 1xEV-DO
Antara generasi kedua dan generasi ke-3, sering
disisipkan Generasi 2,5, yaitu digital, kecepatan menengah (hingga 150 Kbps).
Teknologi yang masuk kategori 2,5G adalah layanan berbasis data seperti GPRS
(General Packet Radio Service) & EDGE (Enhance Data rate for GSM Evolution)
pada domain GSM dan PDN (Packet Data Network) pada domain CDMA.
3G memungkinkan operator jaringan untuk memberi
pengguna jangkauan yang lebih luas, termasuk internet sebaik video call
berteknologi tinggi. Kelemahan dari generasi 3G ini adalah biaya yang relater
lebih tinggi, dan kurangnya cakupan jaringan karena masih barunya teknologi
ini.
-
Definisi
Secara umum, ITU-T, sebagaimana
dikutip oleh FCC mendefinisikan 3G sebagai sebuah solusi nirkabel yang bisa
memberikan kecepatan akses:
1)
Sebesar 144 Kbps untuk
kondisi bergerak cepat (mobile)
2)
Sebesar 384 Kbps untuk kondisi berjalan
(pedestrian)
3)
Sebesar 2 Mbps untuk kondisi statik di
suatu tempat
·
Teknologi 3G
Pada saat ini ada dua cabang dari pengembangan 3G, yaitu dari sisi GSM
(Global System for Mobile Communication)yang dipelopori oleh 3G Partnership
Project dan CDMA (Code Division Multiple Access) yang dipelopori oleh 3G Partnership
Project 2 (3GPP2). Kedua teknologi tidak kompatibel dan sesungguhnya saling
berkompetisi.
Salah satu alasan mengapa layanan 3G dapat memberikan throughput yang lebih
besar adalah karena penggunaan teknologi spektrum tersebar yang memungkinkan data
masukan yang hendak ditransimisikan disebar di seluruh spektrum frekuensi.
Selain mendapatkan pita lebar yang lebih besar, layanan berbasis spektrum
tersebar jauh lebih aman daripada timeslot dan/atau frequency slot.
Jaringan 3G tidak merupakan upgrade dari 2G; operator 2G yang berafiliasi
dengan 3GPP perlu untuk mengganti banyak komponen untuk bisa memberikan layanan
3G. Sedangkan operator 2G yang berafiliasi dengan teknologi 3GPP2 lebih mudah
dalam upgrade ke 3G karena berbagai network element nya sudah didesain untuk ke
arah layanan nirkabel pita lebar (broadband wireless). Layanan 3G juga telah
digembar-gemborkan namun pada kenyataannya, banyak ditemui kegagalan. Negara
Jepang dan Korea Selatan adalah contoh dimana layanan 3G berhasil. Hal ini sangat
mungkin disebabkan oleh faktor:
1)
Dukungan pemerintah. Pemerintah Jepang
tidak mengenakan biaya di muka (upfront fee) atas penggunaan lisensi spektrum
3G atas operator-operator di Jepang (ada tiga operator: NTT Docomo, KDDI dan
Vodafone). Sedangkan pemerintah Korea Selatan, walau pun mengenakan biaya di
muka, memberikan insentif dan bantuan dalam pengembangan nirkabel pita lebar
(Korea Selatan adalah negara yang menggunakan Cisco Gigabit Switch Router
terbanyak di dunia) sebagai bagian dalam strategi pengembangan infrastruktur
2)
Kultur masyarakatnya.
Layanan video call, yang diramal menjadi killer application tidak terlalu
banyak digunakan di kedua negara tersebut. Namun, layanan seperti download
music dan akses Internet sangat digemari. Operator seperti NTT Docomo (Jepang)
memberikan layanan Chaku Uta untuk download music. Sedangkan di Korea, layanan
web presence seperti Cyworld yang diberikan oleh SK Tel, sangat digemari.
Dengan layanan ini, pelanggan bisa mengambil foto dari handset dan langsung
memuatnya ke web portal miliknya di Cyworld. Layanan ini kemudian ditiru oleh
Flickr dengan handset N73
3)
Keragaman layanan konten. Docomo dan SKTel
tidak menggunakan WAP standar sebagai layanan konten nya. Docomo mengembangkan
aplikasi browser yang disebut iMode, sedangkan SKTel mempunyai June dan Nate
-
Evolusi Menuju 3G
Jaringan Telepon Telekomunikasi selular telah meningkat menuju penggunaan
layanan 3G dari 1999 hingga 2010. Jepang adalah negara pertama yang
memperkenalkan 3G secara nasional dan transisi menuju 3G di Jepang sudah
dicapai pada tahun 2006. Setelah itu Korea menjadi pengadopsi jaringan 3G
pertama dan transisi telah dicapai pada awal tahun 2004, memimpin dunia dalam
bidang telekomunikasi.
Operator dan jaringan UMTS Pada tahun 2005, evolusi jaringan 3G sedang
dijalankan untuk beberapa tahun dikarenakan kapasitas yang terbatas dari
jaringan 2G yang ada. Jaringan 2G diciptakan dengan tujuan utama adalah data
suara dan transmisi yang lambat. Dikarenakan cepatnya arus perubahan pada
permintaan pengguna, kebutuhan akan nirkabel mereka tidak terpenuhi. “2.5G”
(Dan juga 2,75G) adalah teknologi seperti pelayanan data i-mode, telepon
berkamera, pertukaran rangkaian data berkecepatan tinggi (atau disebut juga
High-Speed Circuit-Switched Data atau disingkat HSCSD) dan Pelayanan paket
radio umum (atau dikenal dengan General Packet Radio Service atau
GPRS)diciptakan untuk menyediakan beberapa funsi utama seperti jaringan 3G,
tapi tanpa transisi penuh ke jaringan 3G. Pelayanan-Pelayanan ini diciptakan
untuk memperkenalkan kemungkinan dari penerapan teknologi nirkabel untuk
pengguna dan penigkatan permintaan untuk pelayanan 3G.
-
Salah paham tentang 3G
Ada beberapa pemahaman yang salah tentang
3G di dalam masyarakat umum.
1.
Layanan 3G tidak bisa tanpa ada cakupan
layanan 3G dari operator. Hanya membeli sebuah handset 3G, tidak berarti bahwa
layanan 3G dapat dinikmati. Handset dapat secara otomatis pindah ke jaringan 3G
bila, pelanggan tidak menerima cakupan 3G. Sehingga bila seseorang sedang
bergerak dan menggunakan layanan video call, kemudian terpaksa berpindah ke
jaringan 2G, maka layanan video call akan putus
2.
Layanan 3G berada pada frekuensi 1.900
Mhz. ITU-T memang mendefinisikan layanan 3G untuk GSM pada frekuensi 1.900 Mhz
dengan lebar pita sebesar 60 Mhz. Namun, pada umumnya, teknologi berbasis
CDMA2000 menggunakan spektrum di frekuensi 800 Mhz, atau yang biasa dikenal
sebagai spektrum PCS (Personal Communication System).
- Generasi IV
4G adalah singkatan dari istilah dalam bahasa Inggris: fourth-generation
technology. Istilah ini umumnya digunakan mengacu kepada pengembangan teknologi
telepon seluler. 4G merupakan pengembangan dari teknologi 3G. Nama resmi dari
teknologi 4G ini menurut IEEE (Institute of Electrical and Electronics
Engineers) adalah “3G and beyond”.Teknologi 4G adalah istilah serapan dari
bahasa Inggris: fourth-generation technology. Istilah ini umumnya digunakan
untuk menjelaskan pengembangan teknologi telepon seluler.
System 4G berdasarkan heterogenitas jaringan IP yang memungkinkan pengguna
untuk menggunakan beragam sistem kapan saja dan dimana saja. 4G juga memberikan
penggunanya kecepatan tinggi, volume tinggi, kualitas baik, jangkauan global,
dan fleksibilitas utnuk menjelajahi berbagai teknologi berbeda. Terakhir,4G
memberikan pelayanan pengiriman data cepat untuk mengakomodasi berbagai
aplikasi multimedia seperti, video conferencing, game on-line , dll.
-
Sejarah
1. Generasi pertama: hampir seluruh sistem pada generasi ini merupakan sistem
analog dengan kecepatan rendah (low-speed) dan suara sebagai objek utama.
Contoh: NMT (Nordic Mobile Telephone) dan AMPS (Analog Mobile Phone System)
2. Generasi kedua: dijadikan standar komersial dengan format digital,
kecepatan rendah – menengah. Contoh: GSM dan CDMA2000 1xRTT
3. Generasi ketiga: digital, mampu mentransfer data dengan kecepatan tinggi
(high-speed) dan aplikasi multimedia, untuk pita lebar (broadband). Contoh:
W-CDMA (atau dikenal juga dengan UMTS) dan CDMA2000 1xEV-DO.
Antara generasi kedua dan generasi ketiga, sering
disisipkan Generasi 2,5 yaitu digital, kecepatan menengah (hingga 150 Kbps).
Teknologi yang masuk kategori 2,5 G adalah layanan berbasis data seperti GPRS
(General Packet Radio Service) dan EDGE (Enhance Data rate for GSM Evolution)
pada domain GSM dan PDN (Packet Data Network) pada domain CDMA. 4G merupakan
pengembangan dari teknologi 3G. Nama resmi dari teknologi 4G ini menurut IEEE
(Institute of Electrical and Electronics Engineers) adalah “3G and beyond”.
Sebelum 4G, High-Speed Downlink Packet Access (HSDPA) yang kadangkala disebut
sebagai teknologi 3,5G telah dikembangkan oleh WCDMA sama seperti EV-DO
mengembangkan CDMA2000. HSDPA adalah sebuah protokol telepon genggam yang
memberikan jalur evolusi untuk jaringan Universal Mobile Telecommunications
System (UMTS) yang akan dapat memberikan kapasitas data yang lebih besar
(sampai 14,4 Mbit/detik arah turun).
-
Definisi
Sistem 4G akan dapat
menyediakan solusi IP yang komprehensif dimana suara, data, dan arus multimedia
dapat sampai kepada pengguna kapan saja dan dimana saja, pada rata-rata data
lebih tinggi dari generasi sebelumnya. Belum ada definisi formal untuk 4G.
Bagaimanapun, terdapat beberapa pendapat yang ditujukan untuk 4G, yakni: 4G
akan merupakan sistem berbasis IP terintegrasi penuh. Ini akan dicapai setelah
teknologi kabel dan nirkabel dapat dikenversikan dan mampu menghasilkan
kecepatan 100Mb/detik dan 1Gb/detik baik dalam maupun luar ruang dengan
kualitas premium dan keamanan tinggi. 4G akan menawarkan segala jenis layanan
dengan harga yang terjangkau. Setiap handset 4G akan langsung mempunyai nomor
IP v6 dilengkapi dengan kemampuan untuk berinteraksi internet telephony yang
berbasis Session Initiation Protocol (SIP).
Semua jenis radio transmisi seperti GSM, TDMA, EDGE, CDMA 2G, 2.5G akan dapat digunakan, dan dapat berintegrasi dengan mudah dengan radio yang di operasikan tanpa lisensi seperti IEEE 802.11 di frekuensi 2.4GHz & 5-5.8Ghz, bluetooth dan selular. Integrasi voice dan data dalam channel yang sama. Integrasi voice dan data aplikasi SIP-enabled.Teknologi 4G di IndonesiaSecara sederhana, dapat diartikan bahwa teknologi 1G adalah telepon analog / PSTN yang menggunakan seluler.
Sementara teknologi 2G,
2.5G, dan 3G merupakan ISDN. Indonesia secara umum pada saat ini baru memasuki
tahap 2.5G. Berkaitan dengan teknologi 4G, SIP adalah protokol inti dalam
internet telephony[1] yang merupakan evolusi terkini dari Voice over Internet
Protocol maupun Telephony over Internet Protocol. Teknologi tersebut banyak di
perdebatkan oleh operator, pemerintah dan DPR belakangan ini. Tidak lama lagi
internet telephony akan menjadi tulang punggung utama infrastruktur
telekomunikasi. Teknologi internet telephony memungkinkan pembangun
infrastruktur telekomunikasi rakyat secara swadaya masyarakat (tanpa Bank
Dunia, IMF maupun ADB) bahkan mungkin tanpa kontrol pemerintah sama sekali.
Dengan teknologi SIP dalam 4G, nomor telepon PSTN hanyalah sebagian kecil dari
identifikasi telepon.
Bagian besarnya akan dilakukan menggunakan URL. Kita tidak lagi perlu bergantung pada nomor telepon yang dikendalikan oleh pemerintah untuk berkomunikasi via internet-telepon. Infrastruktr internet telephony memungkinkan kita untuk menyelenggarakan sendiri banyak hal tanpa tergantung lisensi pemerintah dan tidak melanggar hukum. Teknologi 4G juga akan menyebabkan kemunduran bagi teknologi Inernet Network (IN) yang saat ini merupakan infrastruktur telekomunikasi yang digunakan berbagai provider. Hal tersebut disebabkan terbukanya jalur arus bawah yang dapat didownload dan diakses gratis dari internet.
Saat ini kita
dapat menyaksikan bagaimana pengguna ponsel dengan bangga memamerkan penggunaan
fitur canggih di ponsel 3G (baca: triji) seperti fitur video calling yang
memungkinkan penggunanya saling melihat muka dengan pihak yang dihubunginya.
Begitu pun dengan vendor penyedia layanan 3G seperti, Telkomsel, Indosat,
Excelcomindo Pratama, Mobile-8 (Fren) dan lain-lainya. Tapi kini, perkembangan
teknologi selular begitu cepat, seperti kita ketahui teknologi telekomunikasi
semula hanya menggunakan sistem analog, dan terus tumbuh sampai dengan generasi
ke-3 yang kita kenal sekarang dengan 3G. Namun begitu teknologi 3G pun akan
segera beralih ke 4G.
4G adalah singkatan dari
istilah dalam bahasa Inggris: fourth-generation technology. Istilah ini umumnya
digunakan mengacu kepada pengembangan teknologi telepon seluler. 4G merupakan
pengembangan dari teknologi 3G. Nama resmi dari teknologi 4G ini menurut IEEE
(Institute of Electrical and Electronics Engineers) adalah “3G and beyond”.
Salah satu ciri khas
teknologi 4G ini adalah seluruh jaringan sudah akan berbasis IP. Teknologi yang
dipakai adalah teknologi internet telepon menggunakan Session Initiation
Protocol (SIP). Namun teknologi 4G kini belum bisa didefinisikan secara jelas.
Sampai sekarang belum ada standarisasi untuk 4G yang telah disepakati oleh para
pihak yang berkompeten di bidang tekonologi komunikasi tanpa kabel ini. Selain
berbasis IP, teknologi 4G ini memiliki ciri khas bahwa ponsel ini masih akan
berfungsi dengan baik bila penggunannya berkomunikasi dengan menggunakan
piranti 4G di dalam kendaraan dengan kecepatan 150 Km/jam dengan kecepatan
transfer mencapai 54 Mbps. Padahal di atas kertas kecepatan 4G sesungguhnya
bisa mencapai 100 Mbps di lingkungan luar rumah (bergerak), sedangkan 1GBps
pada kondisi tidak bergerak (statisioner).
Tidak hanya itu,
kapasitas data yang melalui jaringan 4G akan jauh lebih besar daripada 3G
sehingga pengunduhan data yang mencapai puluhan, bahkan ratusan MB akan mudah
dicapai dalam waktu singkat. Sebagai contoh, dengan ponsel 3G, kita baru dapat
mengunduh klip video dan klip musik yang berdurasi tidak begitu panjang.
Sedangkan dengan 4G yang akan berbasis jaringan IP sepenuhnya, kita tidak hanya
dapat mengunduh satu film utuh ke dalam satu ponsel 4G ketika sedang bergerak,
juga menyaksikan tayangan gambar televisi yang berkualitas tinggi (high
definition TV content) dan menyaksikan lawan bicara kita yang terlihat jelas
dan mulus geraknya, tidak tersendat-sendat seperti sekarang dengan 3G melalui
video calling. Tidak hanya itu, kita juga dapat melakukan video chat dengan
mudah.
Fitur video conferencing
yang bisa lebih dari 2 situs yang dilakukan secara simultan. Dengan kata lain,
trafik multimedia akan dominan pada penggunaan teknologi 4G di masa mendatang.
Tentu saja browsing internet tanpa kabel akan makin lebih cepat dan makin
menyenangkan tanpa terganggu dengan waktu tunda (delay time) karena masalah
kongesti pada lalu lintas data di jaringan di masa kini akan teratasi dengan
teknologi 4G. Yang paling menyenangkan karena biaya untuk menikmati fitur-fitur
4G itu diprediksi akan lebih murah daripada sekarang karena biaya untuk
mengaplikasikan teknologi 4G akan lebih murah daripada teknologi 3G ataupun
HDSPA (3,5 G).
Menurut pakar telematika
Indonesia, Onno W. Purbo, “Untuk teknologi 4G, setiap handset 4G akan langsung
mempunyai nomor IP v6 dilengkapi dengan kemampuan untuk berinteraksi internet
telephony yang berbasis Session Initiation Protocol (SIP). Semua jenis radio
transmisi seperti GSM, TDMA, EDGE, CDMA 2G, 2.5G akan dapat digunakan, dan
dapat berintegrasi dengan mudah dengan radio yang di operasikan tanpa lisensi
seperti IEEE 802.11 di frekuensi 2.4GHz & 5-5.8Ghz, bluetooth dan selular.
Integrasi voice dan data dalam channel yang sama.
Integrasi voice dan data
aplikasi SIP-enabled. Gila-nya dengan teknologi SIP yang berada di belakang 4G,
nomor telepon +62 21 123 4567 hanya lah subset, bagian kecil daripada
pengenalan / identifikasi telepon. Sebagian besar identifikasi / penomoran
telepon akan dilakukan menggunakan URL seperti sip:onno@indo.net.id …. Dengan
bertumpu pada URL, dunia menjadi lebih menarik karena kita tidak perlu lagi
tergantung pada nomor telepon yang di kuasasi pemerintah cq. POSTEL untuk
berkomunikasi internet telepon. Kalau kita cukup gila, sebetulnya dalam banyak
hal kita dapat menyelenggarakan sendiri infrastruktur internet telephony tanpa
perlu tergantung pada ijin / lisensi pemerintah tanpa melanggar hukum, dengan
software yang dibuat sendiri tanpa mengeluarkan banyak devisa.
Tak perlu lah kita
mengeluarkan US$1000 / SST seperti yang di gembar gemborkan saat ini, jika saja
kreatifitas anak bangsa tidak di matikan. Dalam 3G, servis suara yang
dihasilkan pada dasarnya sama dengan servis suara di ISDN. Handset digital
selular pada dasarnya sebuah handset ISDN. Sialnya, ISDN pada kenyataannya
tidak berhasil dengan baik untuk mendeploy servis suara yang baru maupun
integrasi data / suara. Kita cukup beruntung dengan adanya 3G ternyata membuka
kesempatan untuk uji coba teknologi Internet seperti Session Initiation
Protocol (SIP) maupun menggPerusahaan asal Swedia, TeliaSonera, telah
mengimplementasikan jaringan mobile 4G di Stockholm, Swedia, dan Oslo,
Norwegia.
Pengembangan LTE
tersebut sesuai dengan jadwal project dan membuat TeliaSonera menjadi yang
pertama di dunia atas implementasi wireless 4G. TeliaSonera menjadi carrier
wireless 4G pertama untuk membuat jaringan 4G.
Akses jaringan 4G dapat diakses via sebuah dongle Samsung USB, namun handset yang bisa 4G juga support untuk jaringan ini, akan segera hadir di tahun 2010. Teknologi 4G tersebut secara teori dengan kecepatan data 100Mbps, namun TeliaSonera mempromosikan layanan 4G tersebut dengan range dari 20Mbps hingga 80Mbps.
Layanan TeliaSonera 4G
ini tetap tujuh kali lipat lebih cepat dibandingkan jaringan AT&T 3G, yang
dipertimbangkan menjadi jaringan 3G tercepat di US. Ketika 4G dipertimbangkan
untuk menggantikan jaringan 3G di seluruh dunia, maka bandwith pun harus
meningkat. Generasi 4G berbasis teknologi Long Term Evolution (LTE) memiliki
kecepatan data hingga 100MB per second, sekitar 10 kali lebih cepat daripada
jaringan 3G.unaan IP v6 (saat ini semua ISP komersial di Indonesia menggunakan
IP v4 yang lebih tua). Ujicoba untuk integrasi SIP & IP v6 ke dalam 3G di
lakukan dalam inisiatif 3GPP.Dengan mengandalkan jalur internet dan murahnya
koneksi internet, tentu sangat menggembirakan dalam penggunaan teknologi 4G ini
dalam berkomunikasi dibandingkan dEngan teknologi komunikasi yang ada saat ini.
Di masa yang akan datang, berkomunikasi akan dilakukan dengan menggunakan
laptop, PC ataupun PDA yang mempunyai koneksi Wifi untuk menghubungkan ke
internet, atau juga handset/ponsel tersendiri yang bisa terhubung ke internet.
Ini akan menjadi suatu revolusi teknologi komunikasi yang besar dikarenakan akan
terciptanya komunikasi yang murah bagi masyarakat.
Perusahaan asal Swedia,
TeliaSonera, telah mengimplementasikan jaringan mobile 4G di Stockholm, Swedia,
dan Oslo, Norwegia. Pengembangan LTE tersebut sesuai dengan jadwal project dan
membuat TeliaSonera menjadi yang pertama di dunia atas implementasi wireless
4G. TeliaSonera menjadi carrier wireless 4G pertama untuk membuat jaringan 4G.
Akses jaringan 4G dapat
diakses via sebuah dongle Samsung USB, namun handset yang bisa 4G juga support
untuk jaringan ini, akan segera hadir di tahun 2010. Teknologi 4G tersebut
secara teori dengan kecepatan data 100Mbps, namun TeliaSonera mempromosikan
layanan 4G tersebut dengan range dari 20Mbps hingga 80Mbps.
Layanan TeliaSonera 4G
ini tetap tujuh kali lipat lebih cepat dibandingkan jaringan AT&T 3G, yang
dipertimbangkan menjadi jaringan 3G tercepat di US. Ketika 4G dipertimbangkan
untuk menggantikan jaringan 3G di seluruh dunia, maka bandwith pun harus
meningkat. Generasi 4G berbasis teknologi Long Term Evolution (LTE) memiliki
kecepatan data hingga 100MB per second, sekitar 10 kali lebih cepat daripada
jaringan 3G.
4. Universal Mobile Telecommunications System (UMTS)
UMTS (bahasa Inggris:
Universal Mobile Telecommunications System) adalah salah satu teknologi telepon
genggam 3G (generasi ke-3). Sekarang ini bentuk yang paling banyak digunakan
adalah W-CDMA yang distandarisasi oleh 3GPP. Untuk membedakan UMTS dari
teknologi 3G lainnya, UMTS seringkali dipasarkan sebagai 3GSM, menekankan dasar
3G dari teknologi ini.
5. High-Speed Downlink Packet Access (HSDPA)
High-Speed Downlink
Packet Access (HSDPA) adalah sebuah protokol telepon genggam dan kadangkala
disebut sebagai teknologi 3,5G. HSDPA fase pertama berkapasitas 4,1 Mbps.
Kemudian menyusul fase 2 berkapasitas 11 Mbps dan kapasitas maksimal downlink
peak data rate hingga mencapai 14 Mbit/s. Teknologi ini dikembangkan dari WCDMA
sama seperti EV-DO mengembangkan CDMA2000. HSDPA memberikan jalur evolusi untuk
jaringan Universal Mobile Telecommunications System (UMTS) yang memungkinkan
untuk penggunaan kapasitas data yang lebih besar (sampai 14,4 Mbit/detik arah
turun).
HSDPA merupakan evolusi
dari standar W-CDMA dan dirancang untuk meningkatkan kecepatan transfer data 5x
lebih tinggi. HSDPA memdefinisikan sebuah saluran W-CDMa yang baru, yaitu
high-speed downlink shared channel (HS-DSCH) yang cara operasinya berbeda
dengan saluran W-CDMA yang ada sekarang.
Hingga kini penggunaan
teknologi HSDPA hanya pada komunikasi arah bawah menuju telepon genggam. Kecepatan
unduh datanya :
·
Di lingkungan perumahan teknologi ini
dapat melakukan unduh data hingga berkecepatan 3,7 Mbps
·
Dalam keadaan bergerak seseorang yang
sedang berkendaraan di jalan tol berkecepatan 100 km/jam dapat mengakses
internet berkecepatan 1,2 Mbps
·
Di lingkungan perkantoran yang padat
pengguna dapat menikmati streaming video dengan perkiraan kecepatan 300 Kbps
- Kelebihan HSDPA
Kelebihan HSDPA adalah
mengurangi tertundanya pengunduhan data (delay) dan memberikan umpan balik yang
lebih cepat saat pengguna menggunakan aplikasi interaktif seperti mobile office
atau akses Internet kecepatan tinggi untuk penggunaan fasilitas permainan atau
mengunduh audio dan video. Kelebihan lain HSDPA, meningkatkan kapasitas sistim
tanpa memerlukan spektrum frekuensi tambahan. Hal ini menyebabkan berkurangnya
biaya layanan mobile data secara signifikan.
6. General Packet Radio Service (GPRS)
GPRS (singkatan bahasa
Inggris: General Packet Radio Service, GPRS) adalah suatu teknologi yang
memungkinkan pengiriman dan penerimaan data lebih cepat jika dibandingkan
dengan penggunaan teknologi Circuit Switch Data atau CSD.
Sering disebut pula
dengan teknologi 2,5G Sistem GPRS dapat digunakan untuk transfer data (dalam
bentuk paket data) yang berkaitan dengan e-mail, data gambar (MMS), dan
penelusuran (browsing) internet. Layanan GPRS dipasang pada jenis ponsel tipe
GSM dan IS-136, walaupun jaringan GPRS saat ini terpisah dari GSM.
GPRS merupakan sistem
transmisi berbasis paket untuk GSM yang menggunakan prinsip ‘tunnelling’. Ia
menawarkan laju data yang lebih tinggi. Laju datanya secara kasar sampai 160
kbps dibandingkan dengan 9,6kbps yang dapat disediakan oleh rangkaian
tersakelar GSM. Kanal-kanal radio ganda dapat dialokasikan bagi seorang
pengguna dan kanal yang sama dapat pula digunakan secara berbagi (’sharing’) di
antara beberapa pengguna sehingga menjadi sangat efisien.
Dari segi biaya, pentarifan diharapkan hanya mengacu
pada volume penggunaan. Penggunanya ditarik biaya dalam kaitannya dengan
banyaknya byte yang dikirim atau diterima, tanpa memperdulikan panggilan,
dengan demikian dimungkinkan GPRS akan menjadi lebih cenderung dipilih oleh
pelanggan untuk mengaksesnya daripada layanan-layanan IP.
GPRS merupakan teknologi baru yang memungkinkan para
operator jaringan komunikasi bergerak menawarkan layanan data dengan laju bit
yang lebih tinggi dengan tarif rendah ,sehingga membuat layanan data menjadi
menarik bagi pasar massal. Para operator jaringan komunikasi bergerak di luar
negeri kini melihat GPRS sebagai kunci untuk mengembangkan pasar komunikasi
bergerak menjadi pesaing baru di lahan yang pernah menjadi milik jaringan
kabel, yakni layanan internet. Kondisi ini dimungkinkan karena ledakan
penggunaan internet melalui jaringan kabel (telepon) dapat pula dilakukan
melalui jaringan bergerak. Sebagai gambaran kecil, layanan bergerak yang kini
menjadi sukses di pasar (bagi operator di manca negara) misalnya adalah,
laporan cuaca, pemesanan makanan, berita olah raga sampai ke informasi seperti
berita-berita penting harian.
Dalam teorinya GPRS menjanjikan kecepatan mulai dari
56 kbps sampai 115 kbps, sehingga memungkinkan akses internet, pengiriman data
multimedia ke komputer, notebook dan handheld computer. Namun, dalam
implementasinya, hal tersebut sangat tergantung faktor-faktor sebagai berikut:
·
Konfigurasi dan alokasi time slot pada
level BTS
·
Software yang dipergunakan
·
Dukungan fitur dan aplikasi ponsel yang
digunakan
Ini menjelaskan mengapa pada saat-saat tertentu dan di lokasi tertentu akses GPRS terasa lambat, bahkan lebih lambat dari akses CSD yang memiliki kecepatan 9,6 kbps.
Ini menjelaskan mengapa pada saat-saat tertentu dan di lokasi tertentu akses GPRS terasa lambat, bahkan lebih lambat dari akses CSD yang memiliki kecepatan 9,6 kbps.
- Komponen Utama
- Komponen-komponen utama
jaringan GPRS adalah :
·
GGSN (Gateway GPRS Support Node): gerbang
penghubung jaringan GPRS ke jaringan internet. Fungsi dari komponen ini adalah
sebagai interface ke PDN (Public Data Network), information routing, network
screening, user screening, address mapping
·
SGSN (Serving GPRS Support Node): gerbang
penghubung jaringan BSS/BTS ke jaringan GPRS. Komponen ini berfungsi untuk
mengantarkan paket data ke MS, update pelanggan ke HLR, registrasi pelanggan
baru
·
PCU : komponen di level BSS yang
menghubungkan terminal ke jaringan GPRS
* Cara Kerja GPRS
SGSN bertugas :
SGSN bertugas :
1. Mengirim paket ke Mobile Station (MS) dalam satu area
2. Mengirim sejumlah pertanyaan ke HLR untuk memperoleh profile data
pelanggan GPRS (management mobility)
3. Mendeteksi MS-GPRS yang baru dalam suatu area servis yang menjadi
tanggung jawabnya (location management)
4. SGSN dihubungkan ke BSS pada GSM dengan koneksi Frame Relay
melalui PCU (Packet Control Unit) di dalam BSC
GGSN bertugas :
1. Sebagai interface ke
jaringan IP external seperti : public internet atau mobile service provider
2. Meng-update informasi
routing dari PDU ( Protokol Data Units ) ke SGSN
GPRS menggunakan sistem komunikasi packet switch
sebagai cara untuk mentransmisikan datanya. Packet switch adalah sebuah sistem
di mana data yang akan ditransmisikan dibagi menjadi bagian-bagian kecil
(paket) lalu ditransmisikan dan diubah kembali menjadi data semula. Sistem ini
dapat mentransmisikan ribuan bahkan jutaan paket per detik. Transmisi dilakukan
melalui PLMN (Public Land Mobile Network) dengan menggunakan IP backbone.
Karena memungkinkan untuk pemakaian kanal transmisi secara bersamaan oleh
pengguna lain maka biaya akses GPRS, secara teori, lebih murah daripada biaya
akses CSD.
GPRS didesain untuk menyediakan layanan transfer
packet data pada jaringan GSM dengan kecepatan yang lebih baik dari GSM.
Kecepatan yang lebih baik ini didapat dengan menggunakan coding scheme (CS)
yang berbeda dari GSM.
* GPRS di Indonesia
Perusahaan yang memelopori GPRS di Indonesia adalah:
1.
TelkomVentus – PT. Telkom VENTUS adalah
brand name untuk Push email yang merupakan layanan jasa nilai tambah dan
konvergensi dari layanan surat-menyurat elektronis (email) dan mobile system
(cellular/wireless) yang memungkinkan dilakukan relaying terhadap email yang
selama ini diterima lewat desktop atau laptop ke smartphone atau PDA phone
Dengan menggunakan layanan ini pemilik account email dapat menerima atau
mengirimkan pesan elektronis, bukan lagi berupa pesan singkat lewat terminal
handphone atau PDA yang dimilikinya. Produk push email adalah sebuah produk
yang dapat dianalogikan sebagai ‘memboyong’ semua kemampuan penerimaan dan
pengiriman email dari desktop atau notebook ke dalam smartphone atau PDA phone
yang terhubung kepada network GPRS (Global Packet Radio Services) atau PDN
(Packet Data Network).
2.
BlackBerry – PT. Indosat Ditujukan untuk
pelanggan Pascabayar Matrix secara korporat wilayah Jabotabek Indosat akan
memasang instalasi Blackberry Enterprise Server (BES) pada server perusahaan.
Setiap email yang masuk ke inbox email server perusahaan akan di-enkripsi,
kemudian di-push ke ponsel melalui jaringan GPRS Indosat. Ponsel yang digunakan
adalah ponsel khusus Blackberry seri 7730 yang bergerak dalam jaringan GSM
triband 900/1800/1900 Mhz Layanan BlackBerry menyediakan akses nirkabel
terintegrasi, baik untuk email, telepon, personal information management (PIM),
dan aplikasi data perusahaan.
Ø Cara Pemasangan GPRS
Untuk dapat menggunakan
GPRS (khususnya pada handphone yang mendukung) diperlukan setting terlebih
dahulu. Cara setting GPRS terdapat dari operatornya masing-masing. Untuk
menggunakan GPRS di komputer, dapat menyambungkan handphone yang tersetting
GPRS itu dengan komputer. Selanjutnya dibutuhkan PC Suite (adalah CD software
yang terpaket pada saat membeli handphone mid-end ke atas).
Saat ini, perkembangan GPRS di Indonesia kalah bersaing dengan teknologi 3G yang memang pengembangan lebih lanjut dari GPRS.
Saat ini, perkembangan GPRS di Indonesia kalah bersaing dengan teknologi 3G yang memang pengembangan lebih lanjut dari GPRS.
7. Enhanced Data for Global Evolution (EDGE)
EDGE atau Enhanced Data
for Global Evolution adalah teknologi evolusi dari GSM dan IS-136. Tujuan
pengembangan teknologi baru ini adalah untuk meningkatkan kecepatan transmisi data,
efesiensi spektrum, dan memungkinkannya penggunaan aplikasi-aplikasi baru serta
meningkatkan kapasistas.
Pengaplikasian EDGE pada
jaringan GSM fase 2+ seperti GPRS dan HSCSD dilakukan dengan penambahan lapisan
fisik baru pada sisi Radio Access Network (RAN). Jadi tidak ada berubahan di
sisi jaringan inti seperti MSC, SGSN, ataupun GGSN.
Kapasitas EDGE Sebagai
Teknologi Data Transfer Tingkat Advance
Pada GPRS menawarkan kecepatan data sebesar 115 kbps, dan secara teori dapat mencapai 160 kbps. Sedangkan pada EDGE kecepatan datanya sbesar 384 kbps, dan secara teori dapat mencapai 473,6 kbps.
Secara umum kecepatan
EDGE tiga kali lebih besar dari GPRS. Hal ini dimungkinkan karena pada EDGE
digunakan teknik modulasi (EDGE menggunakan 8PSK,GPRS menggunakan GMSK) dan
metode toleransi kesalahan yang berbeda dengan GPRS, dan juga mekanisme
adaptasi pranala yang diperbaiki. EDGE juga menggunakan coding scheme yang
berbeda dengan GPRS. Dalam EDGE dikenal 9 macam skema pengkodean, sedangkan di
GPRS hanya ada 4 skema pengkodean.
Ø Sekilas sejarah perkembangan teknologi
EDGE
EDGE mengalami perkembangan dari beberapa generasi
terdahulu. Perkembangan teknologi ini didahului oleh AMPS sebagai teknologi
komunikasi seluler generasi pertama pada tahun 1978, hingga sekarang (tahun
2006), perkembangan nya sudah sampai pada teknologi generasi ke-4, walaupun
masih dalam tahap penelitian dan uji coba. GSM sendiri sebagai salah satu
teknologi komunikasi mobile generasi kedua, merupakan teknologi yang saat ini
paling banyak digunakan di berbagai negara. Dalam perkembangannya, GSM yang
mampu menyalurkan komunikasi suara dan data berkecepatan rendah (9.6 – 14.4
kbps), kemudian berkembang menjadi GPRS yang mampu menyalurkan suara dan juga
data dengan kecepatan yang lebih baik,115 kbps.
Pada fase selanjutnya, meningkatnya kebutuhan akan
sebuah system komunikasi mobile yang mampu menyalurkan data dengan kecepatan
yang lebih tinggi, dan untuk menjawab kebutuhan ini kemudian diperkenalkanlah
EDGE (Enhanced Data rates for GSM Evolution) yang mampu menyalurkan data dengan
kecepatan hingga 3 kali kecepatan GPRS, yaitu 384 kbps.
Pada pengembangan selanjutnya, diperkenalkanlah
teknologi generasi ketiga, salah satunya UMTS (Universal Mobile
Telecommunication Service), yang mampu menyalurkan data dengan kecepatan hingga
2 Mbps. Dengan kecepatan hingga 2 Mbps, jaringan UMTS dapat melayani
aplikasi-aplikasi multimedia (video streaming, akses internet ataupun video
conference) melalui perangkat seluler dengan cukup baik. Perkembangan di dunia
telekomunikasi seluler ini diyakini akan terus berkembang, hingga nantinya
diperkenalkan teknologi-teknologi baru yang lebih baik dari yang ada saat ini.
Akhir-akhir ini, para ilmuwan berusaha mengembangkan teknologi telekomunikasi
seluler dengan jangkauan yang sangat lebar, tingkat mobilitas tinggi, layanan
yang terintegrasi, dan berbasikan IP (mobile IP).
Teknologi ini diperkenalkan dengan nama “Beyond 3G”
atau 4G.
Kapasitas dan Kapabilitas EDGE Sebagai Teknologi Mobile Generasi Ketiga (3G).
Kapasitas dan Kapabilitas EDGE Sebagai Teknologi Mobile Generasi Ketiga (3G).
Sebagaimana telah disinggung pada poin sebelumnya,
EDGE memiliki Dalam transfer data, misalnya, teknologi EDGE bisa tiga kali
lebih cepat dari teknologi GPRS. Artinya, bila pelanggan selular ingin
mendownload pesan MMS dengan teknologi GPRS memerlukan waktu puluhan detik, tapi
dengan teknologi EDGE, hanya perlu waktu beberapa detik saja.
Kelebihan lain, bila teknologi GPRS memiliki kemampuan
transfer data hingga 114 Kbps, teknologi EDGE mampu mendukung data, layanan
multimedia hingga 384 Kbps. EDGE merupakan sebutan baru buat GSM 384. Teknologi
ini disebut GSM 384, karena memiliki kemampuan transmisi data hingga 384 Kbps.
Menurut GSM World Association, EDGE bahkan dapat
mencapai kecepatan hingga 473,8 kilobit/detik. Dengan EDGE, operator seluler
dapat memberikan layanan komunikasi data dengan kecepatan lebih tinggi
dibandingkan GPRS, di mana GPRS hanya mampu melakukan pengiriman data dengan
kecepatan sekitar 25 Kbps. Begitu juga bila dibandingkan platform lain,
kemampuan EDGE mencapai 3-4 kali kecepatan akses jalur kabel telepon (biasanya
sekitar 30-40 kbps) dan hampir 2 kali lipat kecepatan CDMA 2000 1x yang hanya
sekitar 70-80 kbps. Tentang layanan yang diberikan teknologi ini, yakni
berbagai aplikasi layanan generasi ketiga yakni ausio streaming kualitas
tinggi, video streaming, permainan on line, high speed download.
Ø Proses Kecepatan EDGE
EDGE adalah sebuah cara
untuk meningkatkan kecepatan data pada pranala radio GSM. Dengan menggunakan
teknik modulasi dan skema pengkodean yang berbeda dengan sistem GPRS
sebelumnya, serta dengan melakukan pengaturan pada pranala protokol radionya,
EDGE menawarkan kapasitas yang secara signifikan jauh lebih besar dari yang
dimiliki oleh system GPRS. Jadi secara umum ada tiga aspek teknik baru pada
EDGE jika kita bandingkan dengan GPRS, yaitu:
a)
Teknik Modulasi
b)
Teknik Coding
c)
Radio Access Network (RAN)
Ø Modulasi Pada EDGE
Untuk mendapatkan
kecepatan transfer yang lebih tinggi dari GPRS yang menggunakan modulasi GMSK
(Gausian Minimum Shift Keying), EDGE menggunakan teknik modulasi yang berbeda
dengan GPRS yaitu 8PSK (8-Phase Shif Keying). Gambar dibawah ini menunjukan
visualisasi dari modulasi GMSK pada GPRS dan 8PSSK pada EDGE yang digambarkan
pasa sebuah diagram I/Q, dimana I adalah sumbu real dan Q adalah sumbu
imajiner.
Dengan menggunakan
modulasi 8PSK, sebuah symbol dikodekan dengan menggunakan 3 bit, sedangkan pada
GMSK sebuah symbol dikodekan dengan 1 bit. Karena GMSK dan 8PSK mempunyai
simbol tingkat yang sama, yaitu sebesar 270 ksimbol/s, maka secara keseluruhan
tingkat modulasi pada 8PSK akan menjadi 3 kali lebih besar daripada GMSK, yaitu
sebesar 810 kb/s.
Berdasarkan penjelasandi atas, jarak antar simbol pada 8PSK adalah lebih pendek daripada jarak antar simbol pada GMSK, karena dalam 8PSK ad 8 simbol sedengkan pada GMSK hanya ada 2 simbol. Makin pendek jarak antar simbol mengakibatkan besar tingkat sinyal antar satu simbol dengan simbol lainnya lebih sulit untuk dibedakan. Sehingga kemungkinan terjadinya kesalahan lebih besar.
Pada kondisi sinyal
radio yang cukup baik, perbedaan jarak antar simbol ini tidak terlalu
berpengaruh terhadap kualitas data yang dikirim. Pada saat kondisi sinyal radio
yang buruk, maka diperlukan penambahan ekstra bit yang akan digunakan sebagai
sebagai koreksi kesalahan, sehingga data yang salah diterima dapat diperbaiki.
Sehingga kualitas data pada EDGE tidak kalah dengan kualitas data pada GPRS
yang menggunakan MPSK. Lagi pula, dalam EDGE juga digunakan modulasi MPSK yang
digunakan pada CS1 sampai dengan CS4 – nya, dan juga dalam EDGE ada proses
“penyesuaian paket” yang dapat merubah jenis CS yang digunakan bila terjadi
kesalahan pada data yang dikirim.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar